Bangunan kokoh bergaya art deco berdiri di samping Jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat. Gaya arsitektur yang muncul pada tahun 1920-an ini masih mencuri perhatian wisatawan dan masyarakat pecinta sejarah.
Adalah Hotel Savoy Homann yang mempertahankan gaya lama. Hotel ini dibangun sebagai penginapan milik Adolf Homann, asal Jerman, pada tahun 1871. Saat itu penginapan ini bernama Hotel Homann. Bentuknya seperti rumah panggung dengan dinding bambu.
Hotel Homann kemudian direnovasi beberapa kali dari waktu ke waktu. Misalnya, pada tahun 1937, arsitek Belanda AF Aalbers memimpin renovasi hotel ini. Dia memperluas bangunan hotel dan menerapkan gaya art deco padanya.
Hotel Savoy Homann, Bandung, Barat (Katadata/Muhammad Zaenuddin)
Tidak hanya gaya arsitekturnya, Aalbers juga mendesain fasad eksterior Hotel Homann menyerupai “ombak di pantai” (streamline). Desain itulah yang menjadi ciri khas hotel hingga saat ini, bahkan tidak boleh diubah karena termasuk dalam cagar budaya.
Alhasil, setelah direnovasi, Hotel Homann memiliki desain eksterior dan interior yang mewah. Kata savoy ditambahkan ke nama hotel untuk menunjukkan kemewahannya.
“Homann berasal dari nama keluarga pemilik hotel. Savoy artinya megah atau megah,” ujar Executive Assistant Manager Savoy Homann Hotel Ricky M Yusuf kepada Katadata.co.id di Bandung, Rabu (7/6).
Hotel Savoy Homann saat ini sedang direnovasi. Ricky mengatakan, renovasi dilakukan secara bertahap sejak 2018. Pekerjaan tersebut meliputi pembenahan fasilitas, seperti kolam renang dan resto. Lalu, gabungkan gaya art deco modern pada desain interiornya.
Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat (Katadata/Muhammad Zaenuddin)
Saat Katadata.co.id berkunjung ke sana, lobby serta kafe dan restoran di depan hotel tampil dengan gaya modern. Lantainya dilapisi marmer putih, lalu setiap ruangan didominasi dekorasi berwarna putih dan emas.
Kolam renang semi indoor di bagian belakang hotel juga memiliki gaya yang sama dengan bagian depannya. Sebanyak 185 kamar yang terletak di tiga lantai Hotel Savoy Homann juga akan direnovasi secara bertahap mulai tahun ini.
Ricky mengatakan pembenahan tersebut bertujuan untuk menarik minat wisatawan milenial. Dengan demikian, Hotel Savoy Homann yang kaya akan sejarah tidak hanya meninggalkan kesan kuno, tetapi juga mengikuti perkembangan modernitas dan perkembangan.
“Konsep kami ke depan adalah hotel-hotel tua juga bisa dikunjungi dan nyaman untuk milenial,” ujar Ricky.
Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat (Katadata/Muhammad Zaenuddin)
Persinggahan Delegasi KAA
Hotel Savoy Homann berperan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama di Bandung pada tahun 1955. Hotel ini menjadi tuan rumah beberapa tamu konferensi, salah satunya adalah Perdana Menteri India pertama Jawaharlal Nehru.
Nehru menginap di kamar suite Homann nomor 144 yang terletak di lantai satu. Saat memasuki ruangan ini, Katadata.co.id disambut oleh ruang tamu yang berisi dua buah sofa dan sebuah meja kecil. Foto Nehru saat acara KAA juga terpampang di ruang tamu.
Tak hanya itu, sitar yang disimpan dalam kotak kaca juga dipajang di dalam ruangan. Sitar yang berasal dari India tersebut merupakan tanda negara asal tamu yang menginap di kamar 144.
Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat (Katadata/Muhammad Zaenuddin)
Suite Homann memiliki dua kamar tidur. Dahulu, kamar tidur pertama biasanya digunakan oleh para abdi dalem, sedangkan kamar tidur kedua yang lebih besar diperuntukkan bagi tamu negara. Kemudian, di antara kedua kamar tidur tersebut terdapat ruang tamu dan meja makan untuk menonton televisi, makan bersama, atau sekedar nongkrong.
Selain Nehru, Presiden Soekarno dan Perdana Menteri China Zhou Enlai juga singgah di Hotel Savoy Homann selama KAA. Mereka masing-masing menempati kamar suite Homann bernomor 244 dan 344 dengan fasilitas serupa.
Sebagai informasi, setiap lantai hotel hanya memiliki satu kamar tipe Homann suite. Jadi, total ada tiga kamar di hotel ini.
Hotel Savoy Homann, Bandung, Jawa Barat (Katadata/Muhammad Zaenuddin)
Berbeda dengan lobi dan restoran di lantai dasar, suite Homann memiliki desain interior yang tidak berubah dari masa lalu. Dekorasi kayu dan warna coklat menjadi dominan dalam mendekorasi ruangan ini.
Peninggalan KAA lain yang bisa ditemukan di hotel bintang empat ini adalah Buku Emas yang disimpan dalam kotak kaca di area lobi hotel. Buku ini merupakan buku tamu yang berisi tanda tangan para delegasi yang menghadiri KAA dan tamu penting yang pernah menginap di Hotel Savoy Homann.